Translate

Sunday, 1 March 2015

Basuh Luka Dengan Air Mata ( Part II )



Part II

Taman Belakang Kampuz


        Paparan sinar matahari mulai terasa menyelimuti, musik serta lantunan lirik nan indah terdengar sayup2 di telinga, makin lama musik itu terdengar jelas, beberapa liriknya yang Gue dengar Familiar, “ehemm, Tra, bangun woiii, udah siang!!” suara yang nadanya berat membangunkan Gue, saat kedua mata Gue terbuka terlihat sosok pria. “ehh, bang Zul”. Sambil bangkit dari posisi tidur lalu Gue duduk.
“Apa  lo bilang, bang Zulll..,? “halaahhh, nyantai aja, gak usah formal kayak gitu, panggil Zul aja.. Kemaren sore, baru kenal ma Gue lo kan dah langsung panggil nama, Skalian.., kita kan bisa saling meng akrabkan diri”.. Zul tersenyum simpul
“hehehe, owh gitu yahh, ya deh, gua panggil Zul aja, jawab gue sambil mengepalkan jari tangan kearah Zul, dan Zul balas dengan kepalan jari tangan juga ke arah tangan Gue.. Tossss…
“Oya, kemaren lo bilang mau mendaftar di Universitas deket sini.,  jd lo daftar hari ini??” zul bertanya..
“ya jadi lah Zul”, Sambil gue angkat tangan kiri Gue, jam menunjukan pukul 10.00
“lo bisa nemenin Gue gak?? Jawab Gue dengan ekspresi wajah penuh harap
“Bisa Tra, lagian Gue hari ne lagi gak ada kegiatan” jawab Zul.
          Disudut kamar terdengar musik yang sedang diputar, berasal dari laptop diatas sebuah meja, musik yang tadi Gue dengar sebelum membuka kedua mata Gue.
“Bangun di siang hari, merasa bosan dan tak peduli”
“lelah habiskan malam, kencani bintang yang tak pernah sepi” sepenggal lirik yang sangat familiar bagi Gue.
“Zul, ini kan lagunya Band yang asal Bali itu kannn, nama band nya Superman Is Dead yang biasa disebut juga “SID”??
Dengan sangat antusias zul menjawab “Benar banget Tra, lo tau dari mana??
“yaa elahhh, Gue kan nge fans banget sama band SID” jawab Gue. “wahhhh, ternyata kita punya selera musik yang sama” cetus Zul
          Gue bangkit dari kasur dan mau beranjak pergi menuju Toilet, “Zul, Gue mandi dulu yahh” Gue berlalu, lewat didepan zul
          Selesai mandi Gue berpakaian rapi bersiap – bersiap untuk berangkat ke Universitas.. Gue hampiri zul yang lagi asyik dengerin lagu yang diputarnya, “Zul, Gue dah siap nihh??”
“jiaahhh, dah keren lo Tra” sahut Zul.
          Postur tubuh Gue yang lumayan tinggi bagi seorang Pria Indonesia, sekitar 178 Cm, berat badan 65kg, Potongan rambut Gue belah pinggir rapi, dan warna kulit Gue Sawo matang.  Sehingga baju yang Gue kenakan, kemeja lengan panjang warna biru dan celana Jeans panjang bewarna hitam, membuat Gue terlihat Gagah, Gue muji2 diri sendiri nihh, ckckckckck..
“kalo gitu Gue ganti pakaian dulu ya” zul matikan laptop dan segera ganti pakaian nya.
          Tangan kiri Gue angkat, terlihat jam telah menunjukan pukul 12.30, Gue beranjak keluar kamar dan duduk di kursi teras kost’an. Tak lama kemudian zul pun keluar dari kamar menghampiri Gue “Tra, Gue juga dah siap nihhh” Zul pakai baju kaos ber- krah lengan pendek warna hijau  dan celana Jeans panjang warna hitam
          Zul beranjak ke bagasi sebelah kamar, ngeluarin motor nya dan menyalakan untuk panasin mesin motor. “Keren juga motor lu Zul” sahut Gue,
“lumayan lah tra, nihh motor peninggalan kakek Gue, tapi kondisi nya masih prima” sebuah motor Classic yang elegant pada masanya.
Brumm, Brum, Brum, bunyi knalpot motor Zul yang sangat menggema pada siang hari itu, namanya juga motor Classic.
“Ayo Tra, kita berangkat ke Universitas yang mau lo tuju” zul mengajak
“Oke Zul.., Gue pun bangkit dari kursi menuju kamar untuk mengambil Tas yang isi nya sudah ada segala keperluan untuk mendaftar kuliah. Tas gue sandang, lalu beranjak keluar kamar sambil menutup pintu dan menguncinya.
 “Tra, skalian buka pagar” cetus Zul sambil menaiki motor nya. Gue beranjak menuju pagar didepan kost dan membuka nya. Zul dengan motor yang di kendarainya segera keluar kost lewat pagar yang baru saja Gue buka. Dan gue menutup kembali pagar yang baru saja gue buka.
“Ayo Tra, Silahkan duduk dibelakang Gue” Gue menaiki motor dan bonceng dibelakang Zul, kami pun berangkat pergi.
          Setelah pergi kesana-kemari dan beberapa Universitas yang telah didatangi baik negeri maupun swasta, akhirnya Gue menyuruh Zul menghentikan motornya, tepat di pintu gerbang salah satu Universitas Negeri. Gue turun dari motor dan Zul pergi mencari tempat parkir, setelah memarkirkan motornya, zul kembali menghampiri Gue didepan pintu gerbang.
“Ayo Zul, kita masuk cari info dan mendaftar kuliah” Tra mengajak  
“Oke Tra” jawab zul
          Setelah masuk dan nyari info tentang kuliah, dari beberapa jurusan yang ada. Gue akhirnya memilih jurusan Geografi, karena Gue menyukai ilmu terapan. Setelah mendaftar, Gue bersama Zul keluar dari Universitas menuju motor yang tadi di parkir.
“Gimana Tra, lo masih ada keperluan lagi gak di Kampus ne??” Zul bertanya
“Gak ada lagi koq Zul, kita langsung pulang ke kost aja” jawab gue
“Sippp Tra” Zul menaiki motor dan menyalakan mesin motornya seraya Tra ikut naik dan bonceng di belakang Zul. Zul melaju motornya ke perempatan dan belok kearah belakang kampus yang dari kejauhan terlihat sebuah Taman. Makin dekat kearah taman dan terlihat sesosok cewe yang sedang berdiri dibawah pohon yang rindang.
“Zul, kurangi kecepatan motor lu” bisik Tra dari belakang Zul sambil menoleh kearah sosok cewe yang lagi berdiri sendirian. Cewe yang berparas cantik, dengan wajah nya yang tirus, rambut warna hitam panjang terurai terkena terpaan angin, postur tubuhnya yang tinggi langsing, berkulit putih dan berpakaian rapi.
“Zul, zul, zul injak rem motor lu sekarang juga, rem zul, rem zul. Tra yang sangat bersemangat menyuruh Zul menghentikan laju kendaraan nya. setelah injak rem dan berhenti
“Lu kenapa sih Tra, kayak orang kesambet gitu?” Zul menoleh kebelakang dan heran melihat sikap Gue.
“Gue melihat sesuatu yang sangat indah semenjak Gue berada di kota ne Zul” dengan tetap fokus menatap sosok cewe tadi. Gue pun tersenyum ke arah cewe tersebut. Cewe itu juga balas senyuman kearah Gue, yang sesekali mengangguk kan kepala.
Dalam hati Gue berkata “Oh Tuhan, cewe yang disana merupakan karya terindah yang pernah Engkau Ciptakan” jantung Gue berdetak kencang hingga Gue dikagetkan dengan teriakan.
“Woiii Tra, kita jadi pulang gak??” Zul teriak
“ya  Zul, ya Zul, kita pulang” jawab Gue yang kaget mendengar teriakan tersebut dan menoleh ke depan. Zul pun kembali menoleh ke depan dan melaju motor nya dan Gue kembali menoleh ke arah cewe itu dan mengangguk kan kepala, sambil berlalu melewatinya
                                                                   
      ***


2 comments:

Kita tidak akan pernah terlepas dari yang namanya "masalah"dalam kehidupan ini. Jika kita tidak memiliki masalah didunia ini lepaslah kodrat kita sebagai manusia (human), untuk kita ketahui masalah adalah harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Masalah beragam macam nya dari hal kecil hingga hal besar seperti cinta, masa depan, motivasi diri, konsep diri, dan sebagainya. Beban pikiran anda selama ini akan anda temukan jawaban nya di rumah-konsul.blogspot.com.
kirim masalah anda lewat email kami agar privasi anda lebih terjaga konsulrumah@gmail.com / Facebook : rumah konsul dan kami akan menceritakan nya lewat blog ini dan nama anda akan kami rahasiakan, tujuan kami agar bisa menjadi pelajaran bagi orang lain.

Hidup tak jauh dari kekurangan, tak perlu dilihat dari hal yang lebih tinggi, bisa ditemui dari kehidupan sehari – hari yang tak pernah kita sadari, yang terkadang kita mengganggapnya remeh. Rumah Konsul hadir bagi teman – teman untuk memberikan informasi,tips, trik, dan cara unik lainnnya sebagai penambah wawasan bagi teman – teman semua.

Happy Reading Friends…..