Part II
Taman Belakang Kampuz
Paparan sinar matahari mulai terasa menyelimuti, musik
serta lantunan lirik nan indah terdengar sayup2 di telinga, makin lama musik
itu terdengar jelas, beberapa liriknya yang Gue dengar Familiar, “ehemm, Tra, bangun woiii, udah siang!!”
suara yang nadanya berat membangunkan Gue, saat kedua mata Gue terbuka terlihat
sosok pria. “ehh, bang Zul”. Sambil bangkit dari posisi tidur lalu Gue duduk.
“Apa lo bilang,
bang Zulll..,? “halaahhh, nyantai aja, gak usah formal kayak gitu, panggil Zul
aja.. Kemaren sore, baru kenal ma Gue lo kan dah langsung panggil nama,
Skalian.., kita kan bisa saling meng akrabkan diri”..
Zul tersenyum simpul
“hehehe, owh gitu yahh,
ya deh, gua panggil Zul aja, jawab gue sambil
mengepalkan jari tangan kearah Zul, dan Zul balas dengan kepalan jari tangan
juga ke arah tangan Gue.. Tossss…
“Oya, kemaren lo bilang mau mendaftar di Universitas
deket sini., jd lo daftar hari ini??” zul
bertanya..
“ya jadi lah Zul”, Sambil
gue angkat tangan kiri Gue, jam menunjukan pukul 10.00
“lo bisa nemenin Gue gak?? Jawab
Gue dengan ekspresi wajah penuh harap
“Bisa Tra, lagian Gue hari ne lagi gak ada kegiatan” jawab Zul.
Disudut kamar terdengar musik yang sedang diputar, berasal dari laptop diatas
sebuah meja, musik yang tadi Gue dengar sebelum membuka kedua mata Gue.
“Bangun di siang hari, merasa bosan dan tak peduli”
“lelah habiskan malam, kencani bintang yang tak pernah
sepi” sepenggal lirik yang sangat familiar bagi Gue.
“Zul, ini kan lagunya Band yang asal Bali itu kannn,
nama band nya Superman Is Dead yang biasa disebut juga “SID”??
Dengan sangat antusias zul menjawab “Benar banget Tra, lo tau dari mana??
“yaa elahhh, Gue kan nge fans banget sama band SID” jawab Gue. “wahhhh, ternyata kita punya
selera musik yang sama” cetus Zul
Gue bangkit dari kasur dan mau beranjak pergi menuju
Toilet, “Zul, Gue mandi dulu yahh” Gue
berlalu, lewat didepan zul
Selesai mandi Gue berpakaian rapi bersiap – bersiap
untuk berangkat ke Universitas.. Gue hampiri zul yang lagi asyik dengerin lagu
yang diputarnya, “Zul, Gue dah siap nihh??”
“jiaahhh, dah keren lo Tra” sahut Zul.
Postur tubuh Gue yang lumayan tinggi bagi seorang Pria
Indonesia, sekitar 178 Cm, berat badan 65kg, Potongan rambut Gue belah pinggir
rapi, dan warna kulit Gue Sawo matang. Sehingga
baju yang Gue kenakan, kemeja lengan panjang warna
biru dan celana Jeans panjang bewarna hitam, membuat Gue terlihat Gagah, Gue muji2 diri sendiri nihh, ckckckckck..
“kalo gitu Gue ganti
pakaian dulu ya” zul matikan laptop dan segera ganti
pakaian nya.
Tangan kiri Gue angkat, terlihat jam telah menunjukan
pukul 12.30, Gue beranjak keluar kamar dan duduk di kursi teras kost’an. Tak
lama kemudian zul pun keluar dari kamar menghampiri Gue
“Tra, Gue juga dah siap nihhh” Zul pakai baju kaos ber-
krah lengan pendek warna hijau dan celana Jeans panjang warna hitam
Zul beranjak ke bagasi sebelah kamar, ngeluarin motor nya dan menyalakan untuk
panasin mesin motor. “Keren juga motor lu Zul” sahut Gue,
“lumayan lah tra, nihh motor peninggalan kakek Gue,
tapi kondisi nya masih prima” sebuah motor Classic
yang elegant pada masanya.
Brumm, Brum, Brum, bunyi knalpot motor Zul yang sangat
menggema pada siang hari itu, namanya juga motor Classic.
“Ayo Tra, kita berangkat ke Universitas yang mau lo
tuju” zul mengajak
“Oke Zul.., Gue pun bangkit
dari kursi menuju kamar untuk mengambil Tas yang isi nya sudah ada segala
keperluan untuk mendaftar kuliah. Tas gue sandang, lalu beranjak keluar kamar
sambil menutup pintu dan menguncinya.
“Tra, skalian buka pagar” cetus Zul sambil menaiki motor nya. Gue beranjak menuju pagar didepan
kost dan membuka nya. Zul
dengan motor yang di kendarainya segera keluar kost lewat pagar yang baru saja
Gue buka. Dan gue menutup kembali pagar yang baru saja gue buka.
“Ayo Tra, Silahkan duduk dibelakang Gue” Gue menaiki motor dan bonceng dibelakang Zul, kami pun berangkat pergi.
Setelah pergi kesana-kemari dan beberapa Universitas yang telah didatangi baik
negeri maupun swasta, akhirnya Gue menyuruh Zul menghentikan motornya, tepat di
pintu gerbang salah satu Universitas Negeri. Gue turun dari motor dan Zul pergi
mencari tempat parkir, setelah memarkirkan motornya, zul kembali menghampiri
Gue didepan pintu gerbang.
“Ayo Zul, kita masuk
cari info dan mendaftar kuliah” Tra mengajak
“Oke Tra” jawab zul
Setelah masuk dan nyari info tentang kuliah, dari
beberapa jurusan yang ada. Gue akhirnya memilih jurusan Geografi, karena Gue
menyukai ilmu terapan. Setelah mendaftar, Gue bersama Zul keluar dari
Universitas menuju motor yang tadi di parkir.
“Gimana Tra, lo masih
ada keperluan lagi gak di Kampus ne??” Zul
bertanya
“Gak ada lagi koq Zul,
kita langsung pulang ke kost aja” jawab gue
“Sippp Tra” Zul menaiki motor dan menyalakan mesin motornya seraya Tra ikut naik dan
bonceng di belakang Zul. Zul melaju motornya ke perempatan dan belok kearah
belakang kampus yang dari kejauhan terlihat sebuah Taman. Makin dekat kearah taman dan terlihat sesosok cewe
yang sedang berdiri dibawah pohon yang rindang.
“Zul, kurangi kecepatan
motor lu” bisik Tra dari belakang Zul sambil menoleh kearah
sosok cewe yang lagi berdiri sendirian. Cewe yang berparas cantik, dengan wajah
nya yang tirus, rambut warna hitam panjang terurai terkena terpaan angin,
postur tubuhnya yang tinggi langsing, berkulit putih dan berpakaian rapi.
“Zul, zul, zul injak rem
motor lu sekarang juga, rem zul, rem zul. Tra
yang sangat bersemangat menyuruh Zul menghentikan laju kendaraan nya. setelah
injak rem dan berhenti
“Lu kenapa sih Tra,
kayak orang kesambet gitu?” Zul menoleh kebelakang
dan heran melihat sikap Gue.
“Gue melihat sesuatu
yang sangat indah semenjak Gue berada di kota ne Zul” dengan
tetap fokus menatap sosok cewe tadi. Gue pun tersenyum ke arah cewe tersebut.
Cewe itu juga balas senyuman kearah Gue, yang sesekali mengangguk kan kepala.
Dalam hati Gue berkata “Oh Tuhan, cewe yang disana merupakan karya terindah yang pernah Engkau
Ciptakan” jantung Gue berdetak kencang hingga Gue dikagetkan
dengan teriakan.
“Woiii Tra, kita jadi
pulang gak??” Zul teriak
“ya Zul, ya Zul,
kita pulang” jawab Gue yang kaget mendengar teriakan tersebut dan
menoleh ke depan. Zul pun kembali menoleh ke depan dan melaju motor nya dan Gue
kembali menoleh ke arah cewe itu dan mengangguk kan kepala, sambil berlalu
melewatinya
***