Bila melalui jalan Arai Pinang kita masuk melalui
jalan utama Bypass kemudian masuk ke jalan Arai Pinang hingga melewati rel
kereta setelah itu tak beberapa jauh akan bertemu simpang yang terdapat plang
praktik bidan
Bila
sudah melihatnya, lalu belok ke kiri dan ikuti jalan yang beraspal hingga
sampai jalan yang bebatuan dan berlubang. Tak beberapa jaluh akan terlihat
banyak motor yang parkir di depan sebuah rumah sederhana yang terbuat dari
kayu. Disinilah, tempat awalnya bila ingin menaiki bukit dan baiknya
menggunakan motor sebab bila menggunakan mobil sulit mencari tempat parkir. Dari
jalan utama hingga sampai ke lokasi ini kira-kira sekitar 5 km.
Menuju
bukit hanya bisa diakses dengan berjalan kaki menyusuri jalanan setapak yang
sudah dibuat jalurnya. Saat awal mendaki kemiringan bukit sekitar 45 derajat
melewati perkebunan masyarakat dengan jalanan yang bertanah merah, beratu dan
licin bila hujan tiba.
Setelah
itu akan mulai tampak pemandangan kota dan masuk kewasan padang rumput ilalang.
Rumput ini memilik ketinggian tidak lebh dari 1 meter. Sesekali diusahakan
untuk beristirat untuk menghirup udara segar sambil memandang kota. Untuk
sampai puncak bukti sekitar 30 menit dengan jarak tempuh 2 km dari tempat
parkir motor.
Bila
sampai disekeliling sudah padang ilalang dan terdapat satu tempat yang datar
maka disana sudah bisa memandang keindahan Kota Padang selain itu bila berjalan
hingga puncaknya akan ada tiga buah batu besar yang mengelilingi pohon besar.
Bukit ini terdapat bebatuan besar untuk berpijak dan memandang sekeliling
daerah disekitar kita. Pemandangan yang menakjubkan akan terlihat dan rugi
rasanya bila telah sampai ke puncak bukti tidak mengabadikan momen yang indah
dan romantis ini. Usai mendaki bukit ini dan hendak pulang, kita akan membayar
uang parkir sebesar Rp. 5 ribu per motornya.
Bukit
Nobita ini menjadi salah satu spot terbaik untuk menikmati keindahan Kota
Padang dari ketinggian. Bila ingin ke bukit tersebut ada baiknya saat sore hari
ketika matahari hendak tenggelam sebab dapat memotret kala senja Kota Padang
dari ketinggian. Namun malam hari adalah waktu yang tepat untuk mempotret
panorama Kota Padang seperti di Panorama Sitinjau Lauik.
Tentunya
harus berhati-hati bila malam hari menaiki bukit ini, sebab pencahayaan sangat
minim bisa dibilang tidak ada, untuk itu perlu membawa alat penerang seperti
senter atau lampu emergance. Baiknya juga mengunakan celana panjang karena
dapat mengurangi rasa gatal akibat gesekan dengan ilalang. Bawa juga air
mineral secukupnya, minyak kayu putih atau lotion anti nyamuk. Bila ingin
berfoto gunakan kamera yang mempuni dilingkungan yang kurang cahaya agar hasil
yang diperoleh cukup memuaskan.
Menurut
masyarakat sekitar, bukit ini kira-kira sudah sejak 3 tahun yang lalu sering
digunakan sebagai lokasi berkemah dan baru beberapa bulan belakangan ini banyak
anak muda Kota Padang yang mendaki untuk berfoto-foto. Penasaran ingin mencoba
sensasi berfoto dengan berlatarkan pemandangan kota dari ketinggian? Silahkan
datang dan buktikan keindahannya.
Baca Juga Artikel Lainnya :
No comments:
Post a Comment