Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang
berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh
pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta
sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan
sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa
adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti
alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam
studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang,
berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan
manusiawi.
- Fungsi Bahasa terdiri dari :
1. Ekspresi Diri
Pada
awalnya, seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan
kehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang tetap, yakni ayah-ibunya.
Setelah kita dewasa, kita menggunakan bahasa, baik untuk
mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi. Dalam perkembangannya,
seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan
kehendaknya, melainkan juga untuk berkomunikasi dengan lingkungan di
sekitarnya. Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat untuk
mengekspresikan diri, si pemakai bahasa tidak perlu mempertimbangkan
atau memperhatikan siapa yang menjadi pendengarnya, pembacanya, atau
khalayak sasarannya. Ia menggunakan bahasa hanya untuk kepentingannya
pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni bahasa sebagai
alat untuk berkomunikasi. contohnya tulisan kita dalam sebuah buku,
merupakan hasil ekspresi diri kita. Pada saat kita menulis, kita tidak
memikirkan siapa pembaca kita. Kita hanya menuangkan isi hati dan
perasaan kita tanpa memikirkan apakah tulisan itu dipahami orang lain
atau tidak. Akan tetapi, pada saat kita menulis surat kepada orang lain,
kita mulai berpikir kepada siapakah surat itu akan ditujukan. Kita
memilih cara berbahasa yang berbeda kepada orang yang kita hormati
dibandingkan dengan cara berbahasa kita kepada teman kita.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah
suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara
keduanya.Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. pabila tidak ada bahasa
verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.
Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Tujuan Komunikasi :
tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaian sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain
3. Adaptasi & Integrasi
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme
mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme
yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:
- memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
- mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
- mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
- bereproduksi.
- merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Organisme
yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu
beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.
Integrasi
adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan
bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun
masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
- Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
- Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan
yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan,
atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau
kemasyarakatan.
Suatu
integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun
menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
4. Kontrol Sosial
Kontrol
sosial mengacu pada suatu proses baik yang direncanakan maupun yang
tidak direncanakan, di mana dalam proses kontrol sosial tersebut
masyarakat dibuat agar mematuhi norma-norma yang berlaku di masyarakat .
Masyarakat berharap bahwa individu di dalam dirinya sendiri sudah
muncul kesadaran untuk mematuhi norma dan mempunyai perilaku yang
konform dengan aturan di masyarakat, artinya bahwa perilaku konformi tas
itu bersifat inheren di dalam diri individu. Meskipun demikian ada
sebagian besar manusia yang harus dilatih untuk menjalankan konformitas
di mana proses sosialisasi terlibat di dalamnya. Melalui proses
sosialisasi seseorang akan mempelajari perilaku apa yang dapat diterima
berkaitan dengan berbagai situasi yang akan dia hadapi, selain itu ia
akan belajar perilaku mana yang pantas dan tidak pantas untuk ia
laksanakan.
Bentuk
kontrol sosial berkaitan dengan pemberian sanksi baik yang berupa
hukuman maupun imbalan pada perilaku yang disetujui maupun tidak
disetujui oleh masyarakat. Di dalam masyarakat ada berbagai bentuk
kontrol sosial seperti bahasa, gosip, ostratisme, intimidasi serta
kekerasan fisik yang umumnya dilakukan oleh individu terhadap individu
lain. Apapun bentuk kontrol sosial yang dilaksanakan semua itu bertujuan
untuk mengembalikan individu yang melakukan perilaku menyimpang maupun
untuk mencegah orang untuk menyimpang dan konform terhadap nilai dan
aturan yang berlaku di masyarakat .
- Perkembangan Bahasa Indonesia
Berbicara
mengenai Bahasa Indonesia tentunya tak bisa terlepas dari asal usul
Bahasa Indonesia itu sendiri, apabila merunut ke belakang, Bahasa
Indonesia berakar dari rumpun Bahasa Melayu yang akhirnya mengalami
perkembangan seiring dengan adanya pengukuhan secara resmi Bahasa
Indonesia pada saat peristiwa Sumpah Pemuda tepat pada 28 Oktober 1928.
Peristiwa tersebut secara langsung mengantarkan Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Nasional Indonesia.
Bahasa
Indonesia sendiri mulai mengalami masa perkembangannya pada masa
pemerintahan Orde Lama yang ditandai dengan adanya bentuk ejaan lama
seperti rangkaian dj, tj, oe,dan bentuk lain ejaan lama. Di samping
kemunculan ejaan lama, perkembangan Bahasa Indonesia sangat dipengaruhi
oleh kemunculannya para sastrawan Indonesia, mulai dari sastrawan
angkatan 45, balai pustaka, hingga sastrawan-sastrawan muda yang saat
ini mulai bermunculan.
Terkait
dengan sedikit ulasan sebelumnya, perkembangan Bahasa Indonesia dewasa
ini berkembang sangat pesat. Perkembangan tersebut tidak hanya
menimbulkan dampak positif, dampak negatifnya pun ada. Berkembangnya
bahasa pergaulan yang saat ini mulai bermunculan mempengaruhi bentuk
baku dari Bahasa Indonesia itu sendiri. Ejaan Yang disempurnakan(EYD)
pun mulai terlupakan. Masyarakat merasa lebih nyaman berkomunikasi
menggunakan bahasa yang dikenal dengan Bahasa Gaul. Mereka bahkan merasa
tak mengikuti perkembangan jaman apabila tidak bisa
berbicara dengan bahasa gaul tersebut, selain itu, kemunculan bahasa
pergaulan itu memberikan efek domino terhadap munculnya bahasa-bahasa
baru yang tentunya menyimpang dan menyalahi bentuk EYD itu sendiri.
Bahasa-bahasa itu antara lain bahasa komunikasi yang digunakan oleh
sebagian komunitas, golongan bahkan perkumpulan tertentu. Sebagai contoh
bahasa yang digunakan oleh para waria yang sangat khas kita dengar.
Kita
sebagai generasi muda sudah saatnya mengembalikan Bahasa Indonesia ke
bahasa yang seharusnya. Mengurangi komunikasi menggunakan bahasa gaul
bisa menjadi salah satu upaya kearah tersebut. Sebagai realisasinya
yaitu dengan membiasakan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik di
lingkungan keluarga. Penggunaan bahasa sms yang baik dan benar pun bisa
pula kita lestarikan untuk memperbaiki penggunaaan Bahasa Indonesia
secara benar.
-
Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional Dan Bahasa Negara
A. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
Kedudukan
pertama dari bahasa Indonesia sabagai bahasa nasional dibuktikan
dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam bulir- bulir Sumpah Pemuda.
Bahasa Indonesia sebagai kebangaan bangsa
Kedudukan
kedua ini dibuktikan dengan masih digunakkannya bahasa Indonesia hingga
saat ini juga. Hal ini membuktikan betapa besarnya kebanggaan dan rasa
cinta bangsa Indonesia terhadap bahasanya sendiri. Tidak seperti Negara
lain yang harus menggunakan bahsa Negara persemakmurannya.
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan pemersatu bangsa yang berbeda suku, agama, ras adat dan budaya
Kedudukan
ketiga adalah bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dibuktikan
dengan digunakannya bahsa Indonesia pada kegiatan sehari – hari seperti
pada media-media komunikasi atau pada acara-lainnya.
B. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
sebagai
bahasa negara berarti bahasa indonesia adalah bahasa resmi.dengan
begitu bahasa indonesia harus digunakan sesuai dg
kaidah,tertib,cermat,dan masuk akal.bahasa indonesia yang dipakai harus
lengkap dan baku.Tingkat kebakuanya diukur oleh aturan kebahasaan dan
logika pemakaia.dari dua tugas itu,posisi bahasa indonesia perlu
mendapatkan perhatian khusus terutama bagi pembelajaran bahasa indonesia
sumber.garda guru posisi pembelajaran bahasa indonesia sehingga bahasa
indonesia tidak akan terpinggirkan oleh bahasa asing karena dlm
sejarahnya sendiri bahasa indonesia adalah bahasa persatuan.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.
Kedudukan
pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi
kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam
segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk
lisan maupun tulis.
Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
Kedudukan
kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan
dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga
pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk
media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan
dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya
sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan
bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).
Bahasa
Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah
Kedudukan
ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan
dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan
pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan
dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu
media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan
dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
Kedudukan
keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik
melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah
maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila suatu
buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan
menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum
tentu akan mengerti.
No comments:
Post a Comment