Pengertian Tenses
OK, pertama-tama. dalam mempelajari tenses kita harus sadar bahwa tenses
itu adalah mengenai waktu dalam kaitannya dengan bahasa, dan pemahaman
kita orang Indonesia terhadap waktu itu berbeda dengan orang Inggris.
Bahasa Indonesia tidak memiliki tenses sama sekali, sementara
bagi orang-orang di Inggris sana, jika waktunya berbeda, maka struktur
kalimat dan penggunaan kata kerjanya pun akan berbeda, dan inilah yang
dinamakan tenses.
Kedua, jika kita membicarakan tenses, maka ada dua hal yang harus dipelajari:
- tense kata kerja (verb tense)
- tense kalimat (sentence tense)
dan keduanya saling berkaitan dan saling mempengaruhi.
Tense kata kerja
Bahasa Inggris memiliki tiga bentuk kata kerja (verb tense), yaitu:
- kata dasar (infinitive atau base form)
- bentuk lampau (past)
- bentuk perfect.
Contoh:
eat (kata dasar), ate (bentuk lampau), eaten (bentuk perfect).
Sementara itu, dari segi pola perubahan katanya, terdapat dua pola perubahan, yaitu:
- yang beraturan (regular)
- yang tidak beraturan (irregular).
Mengapa disebut beraturan dan mengapa pula disebut tidak beraturan?
Disebut beraturan (regular) adalah karena pola perubahannya (inflection pattern) seragam, yaitu dengan menambahkan “-ed” pada akhir kata untuk bentuk lampau dan bentuk perfect. Kata-kata kerja ini hampir semuanya adalah kata-kata baru yang diciptakan pada zaman bahasa Inggris modern.
Contoh:
walk, walked, walked.
Disebut kata kerja tidak beraturan (irregular) adalah karena kata-kata kerja yang seperti ini tidak memiliki pola perubahan (inflection pattern)
yang pasti dan terkesan acak. Kata-kata kerja ini adalah kata-kata
kerja bawaan dari zaman bahasa Inggris kuno dan bahasa Inggris menengah.
Untunglah tidak banyak kata-kata kerja tidak beraturan dalam bahasa
Inggris, oleh karena itu tidak sulit untuk dihapalkan karena memang
harus dihapalkan.
Contoh:
sing, sang sung
draw, drew drawn
think, thought, thought
Tense kalimat
Seperti yang sudah saya tulis di atas, selain tense kata kerja, terdapat juga tensekalimat yang masih berkaitan dengan tense kata kerja. Ada dua aspek tense kalimat yang harus dipelajari, yaitu:
- aspek struktur kalimat (bagaimana cara menyusun kalimat)
- aspek penggunaan kalimat (kapan harus dipakai).
Dari aspek struktur, kalimat bahasa Inggris dibagi menjadi empat tense, yaitu:
- bentuk sederhana (simple)
- bentuk berkelanjutan (continuous)
- bentuk perfect
- bentuk perfect yang berkelanjutan (perfect continuous)
dan dibagi menjadi dua zona waktu, yaitu :
- masa kini (present)
- masa lampau (past)
Perlu dijelaskan di sini bahwa dalam pelajaran grammar termutakhir, bahasa Inggris tidak memiliki struktur khusus untuk zona waktu masa depan (future). Hal ini akan saya jelaskan di artikel lain yang membahas mengenai kalimat-kalimat modal.
Struktur kalimat
Yang harus diperhatikan adalah bahwa stuktur kalimat untuk zona waktu masa kini dan zona waktu masa lalu tidak berbeda. Yang berbeda hanyalah penggunaan bentuk kata kerjanya. Untuk zona waktu masa kini menggunakan kata kerja dasar, sementara untuk zona waktu masa lalu menggunakan kata kerja bentuk lampau. Kecuali untuk struktur kalimat bentuk sederhana (simple), yang berubah hanyalah kata kerja pendukungnya (auxiliary verb), bukan kata kerja utamanya (main verb).
1. Bentuk sederhana (simple)
Struktur: hanya menggunakan kata kerja utama (main verb) tanpa kata kerja pendukung (auxiliary verb).
I work at a trading company (untuk zona waktu masa kini menggunakan kata kerja dasar).
I worked at a trading company (untuk zona waktu masa lampau menggunakan kata kerja bentuk lampau).
Jika subjeknya orang ketiga tunggal:
He works at a trading company (untuk zona waktu masa kini menggunakan kata kerja dasar berakhiran -s/-es).
He worked at a trading company (untuk zona waktu masa lalu menggunakan kata kerja bentuk lampau).
2. Bentuk berkelanjutan (continuous)
Struktur: verb to be + kata kerja dasar berakhiran -ing (dalam hal ini, verb to beberfungsi sebagai kata kerja pendukung atau auxiliary verb)
I am working at a trading company (untuk zona waktu masa kini menggunakan verb to be bentuk dasar).
I was working at a trading company (untuk zona waktu masa lalu menggunakan verb to be bentuk lampau).
Verb to be bentuk dasar:
is (untuk subjek orang ketiga tunggal)
am (untuk subjek orang pertama tunggal)
are (untuk subjek lainnya)
Verb to be bentuk lampau:
was (untuk subjek tunggal)
were (untuk subjek jamak)
3. Bentuk perfect
Struktur: verb to have + kata kerja bentuk perfect (dalam hal ini, verb to have berfungsi sebagai kata kerja pendukung atau auxiliary verb)
I have eaten the cake (untuk zona waktu masa kini menggunakan verb to have bentuk dasar).
I had eaten the cake (untuk zona waktu masa lalu menggunakan verb to have bentuk lampau).
Verb to have bentuk dasar:
have (untuk semua subjek kecuali orang ketiga tunggal)
has (untuk subjek orang ketiga tunggal)
Verb to have bentuk lampau:
had (untuk semua subjek)
4. Bentuk perfect yang berkelanjutan (perfect continuous)
Struktur: verb to have + been + kata kerja dasar berakhiran -ing (dalam hal ini, verb to have dan been berfungsi sebagai kata kerja pendukung atau auxiliary verb)
I have been studying for two hours (untuk zona waktu masa kini menggunakan verb to have bentuk dasar).
I had been studying for two hours (untuk zona waktu masa lalu menggunakan verb to have bentuk lampau).
Verb to have bentuk dasar:
have (untuk semua subjek kecuali orang ketiga tunggal)
has (untuk subjek orang ketiga tunggal)
Verb to have bentuk lampau:
had (untuk semua subjek)
Penggunaan secara mendetail untuk masing-masing tense:
1. Bentuk sederhana (simple)
Struktur simple digunakan untuk kalimat-kalimat yang tidak menggambarkan peristiwa yang waktunya tertentu, atau kalimat-kalimat yang bersifat umum (general), atau kalimat-kalimat yang menggambarkan hal-hal sehari-hari atau alamiah. Dengan kata lain, jika suatu kalimat tidak dapat disusun menggunakan struktur tense lainnya (continues, perfect, perfect continues), maka gunakanlah bentuk simple.
Contoh:
I am Amir
I am a teacher
I live in kemang
He is handsome
She is a musician
The government applies new rules
The students go to school by bus
The sun rises in the east
2. Bentuk berkelanjutan (continues)
Jika suatu peristiwa sedang berlangsung gunakanlah bentuk continues.
Contoh:
I am working
Vivi is having a bath
They are playing football
The dog is barking
3. Bentuk perfect
Bentuk perfect digunakan untuk sesuatu yang sudah terjadi atau
baru saja terjadi. Penggunaannya mirip dengan penggunaan kalimat zona
waktu masa lampau, namun secara umum kalimat-kalimat dengan zona waktu
masa lampau disertai dengan keterangan waktu yang spesifik, sementara
kalimat-kalimat perfect tidak disertai keterangan waktu yang spesifik. Dengan kata lain, penggunaan kalimat dengan zona waktu masa lampau bentuk simple dapat digantikan oleh kalimat dengan zona waktu masa kini bentuk perfect.
Contoh:
I have gone to his house (bentuk perfect)
I went to his house yesterday (zona waktu masa lampau bentuk sederhana)
4. Bentuk perfect yang berkelanjutan (perfect continuous)
Secara spesifik, penggunaan bentuk perfect continuous sedikit berbeda dengan penggunaan bentuk perfect. Tetapi pada belakangan ini, penggunaan kedua bentuk kalimat itu dapat saling menggantikan, walaupun tidak untuk semua kasus.
Contoh:
I have been living in this house since two years ago (perfect continuous)
I have lived in this house since two years ago (perfect)
Secara
spesifik, makna kalimat ini sedikit berbeda; di mana kalimat pertama
berarti bahwa saya sudah tinggal di rumah ini sejak dua tahun lalu
tetapi saya masih tetap tinggal di sini besok, lusa, dan seterusnya;
sementara kalimat kedua berarti saya sudah tinggal di sini selama dua
tahun dan tidak lagi tinggal di sini (mungkin akan pindah).
Tetapi,
sekarang perbedaan makna kedua kalimat ini sudah semakin kabur dan tidak
jelas, sehingga makna kedua kalimat ini bisa saja sama. Singkat kata,
kedua kalimat ini berarti saya sudah tinggal di rumah ini sejak dua
tahun lalu.
5. Catatan khusus
Penggunaan tense untuk zona waktu masa kini dan zona waktu masa
lalu sama saja. Yang harus diingat adalah bahwa zona waktu masa lalu
hanya digunakan jika kita menceritakan kembali suatu peristiwa.
Contohnya: jika kita menuliskan suatu peristiwa dalam buku atau artikel,
atau jika kita menceritakan suatu peristiwa kepada seseorang maka
kalimat-kalimat yang digunakan harus menggunakan zona waktu lampau.
Jadi, selain untuk menceritakan kembali suatu peristiwa, hampir dapat
dipastikan kita akan selalu menggunakan kalimat-kalimat dalam zona waktu
masa kini.
Contoh keadaan:
Amir sedang makan ketika Tini mengetuk pintu rumahnya.
Pada saat kejadian ini sedang terjadi, kalimatnya adalah:
Amir is having a meal. Tini is knocking on the door of Amir’s house.
Ketika peristiwa ini diceritakan ulang, maka seluruh kalimatnya akan menggunakan zona waktu masa lampau. Kalimatnya adalah:
Amir was having a meal when Tini knocked on his door.
No comments:
Post a Comment